Bintang musik dance DJ Avicii dilaporkan meninggal dunia karena bunuh diri, menurut situs gosip selebriti TMZ pada Selasa (1/5).
TMZ mengutip sumber anonim yang menyatakan bahwa Avicii mengalami perdarahan hebat akibat memotong nadinya menggunakan pecahan gelas, kemungkinan dari satu botol.
Perwakilan DJ asal Swedia ini belum menanggapi permintaan komentar. Namun, keluarga Avicii sebelumnya secara tidak langsung mengonfirmasi bahwa kematiannya merupakan bunuh diri.
Dalam pernyataan yang dirilis terkait kematian musisi itu, keluarga menyebutkan bahwa Avicii tidak mampu melanjutkan hidup lebih lama lagi.
“Dia benar benar berjuang dengan pemikiran tentang Arti, Kehidupan, Kebahagiaan,” tulis keluarga dalam surat terbuka pada Kamis. “Dia tidak bisa melanjutkan lebih lama lagi. Dia ingin menemukan kedamaian.”
Setelah Tim Bergling, nama asli Avicii, ditemukan tak bernyawa selama liburannya di Oman pada 20 April 2018, polisi setempat menyatakan bahwa tidak ada indikasi kekerasan terkait kematiannya.
Avicii diketahui lama menghadapi masalah dengan alkohol dan kesulitan sebagai seorang introvert menyesuaikan diri dengan gaya hidup DJ yang sering berpesta.
Pada 2016, ia mengejutkan penggemar dengan mengumumkan pensiun dari tur saat berusia 26 tahun, meski kemudian kembali ke studio rekaman.
Avicii dikenal sebagai salah satu DJ pertama yang membawa electronic dance music ke arus utama, tampil di festival festival besar dan bekerja sama dengan artis artis ternama seperti Madonna dan Coldplay, menurut laporan AFP.




