Polisi Hong Kong menangkap seorang mantan jurnalis senior Apple Daily di bandara internasional pada Minggu malam atas dugaan pelanggaran keamanan nasional saat ia berusaha meninggalkan kota, menurut laporan media lokal.
Fung Wai-kong menjadi staf ketujuh di surat kabar pro-demokrasi Apple Daily yang ditangkap dengan tuduhan terkait keamanan nasional dalam beberapa pekan terakhir.
Ia sebelumnya menjabat sebagai editor dan kolumnis di koran yang kini sudah ditutup, menurut media lokal.
Polisi Hong Kong menyatakan dalam pernyataan resmi bahwa seorang pria berusia 57 tahun itu ditangkap di bandara karena “berkonspirasi untuk berkolusi dengan negara asing atau pasukan asing guna membahayakan keamanan nasional”.
Mereka menambahkan bahwa ia telah ditahan dan penyelidikan masih berlangsung.
Apple Daily, sebuah tabloid populer, terpaksa ditutup setelah penggerebekan oleh beberapa ratus polisi di markas besarnya pada 17 Juni serta pembekuan aset dan rekening bank utama.
Surat kabar itu mencetak edisi terakhirnya pada Kamis lalu.
Pihak berwenang menyatakan bahwa lusinan artikel di koran tersebut kemungkinan melanggar undang undang keamanan nasional yang diberlakukan China, menjadi contoh pertama tindakan terhadap laporan media di bawah undang undang itu.
Para pengkritik undang undang, yang diperkenalkan pada Juni lalu, menilai aturan tersebut digunakan untuk meredam perbedaan pendapat dan mengikis kebebasan mendasar di bekas koloni Inggris yang kembali ke pemerintahan China pada 1997.
Beberapa kritikus juga menyebut penutupan Apple Daily, yang memadukan pandangan pro-demokrasi dengan gosip selebriti dan investigasi terhadap pihak berkuasa, menandai berakhirnya era kebebasan media di kota itu.
Terkait penangkapan Fung Wai-kong di bandara, Asosiasi Jurnalis Hong Kong mengecam polisi karena kembali menargetkan wartawan dan meminta penjelasan atas insiden tersebut.




